OSI
(Open Sistem Interkonekting)
Mempunyai 7 lapisan : 7. Aplikasi -> Menghubungkan antara user dan jaringan
6.
Presentasi
5. Sesion
4.
Transport
3.
Network
2.
Data Link
1. Physical -> Menghubungkan secara fisik
Media
Transmisi
Media
Transmisi adalah udara dan gelombang.
Media Transmisi dibagi menjadi 2,
yaitu :
1. Guide
(terarah) : media ini biasanya menggunakan kabel.
Contoh : kabel Coaxial.
Kabel Coaxial
Kabel sepaksi/sesumbu (bahasa Inggris: coaxial cable) adalah sarana penyalur atau pengalirhantar (transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal–sinyal listrik. Kabel ini
memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mengalirhantar (transmit) kelompok kanal frekuensi percakapan atau program televisi. Kabel sepaksi
biasanya digunakan untuk saluran antar-setempat (interlocal) yang berjarak cukup dekat yakni, dengan jarak
selebihnya 2.000 km.
2. Unguide
(tidak terarah) : media ini mempunyai sifat yang menyebar.
Contoh
: udara
Sinyal
Analog : Sinyal yang merambat melalui udara
Fiber
Optic : Serat kaca atau plastik yang
dikirimkan frekuensi cahaya
Gelombang
Cahaya
Maxwell (1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala
kelistrikkan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektomagnetik. Sesuatu yang yang berbeda dengan gelombang
bunyi yang tergolong gelombang mekanik. Gelombang elekromagnetik dapat merambat dengan
atau tanpa medium dan kecepatan rambatnya pun amat tinggi bila dibandingkan
dengan gelombang bunyi. Gelombang
elekromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s.
Antena Omni
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar
(wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek
tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan
pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan
mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena
omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara
sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara
seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus.
This pattern is often described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan
sebagai “donat berbentuk”. Omnidirectional antenna can be used to link multiple
directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems
including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional
dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor
point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan
siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat
yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain
sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp)
atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja
dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan
directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah
pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal
dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang
berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan
sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran
sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena
tidak memiliki sinyal radiasi.
Pola radiasi dari antenna Omni
Wireless
Pengertian wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal
ini adalah melakukan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai media perantara pengganti kabel. Dewasa ini teknologi
wireless berkembang sanat pesat sekali, secara kasat mata dapat kita lihat
dengan semakin banyaknya penggunaan telepon sellular, disamping itu berkembang
juga teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.
Sedangkan sejarah wireless itu sendiri pertama kali muncul pada akhir tahun 1970-an. IBM mengeluarkan hasil percobaannya dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) untuk menguji WLAN RF. Kedua perusahaan ini hanya mencapai 100 Kbps data rate. Karena mereka tidak memenuhi standar IEEE 802-1 Mbps LAN yang bukan produk yang dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific dan Medis (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2.400-2483,5 MHz dan 5725-5850 MHz tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN komersial memasuki tahapan serius. Kemudian tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spektrum tersebar (SS) pada pita ISM, terlisensi frekuensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate > 1 Mbps.
Sedangkan sejarah wireless itu sendiri pertama kali muncul pada akhir tahun 1970-an. IBM mengeluarkan hasil percobaannya dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) untuk menguji WLAN RF. Kedua perusahaan ini hanya mencapai 100 Kbps data rate. Karena mereka tidak memenuhi standar IEEE 802-1 Mbps LAN yang bukan produk yang dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific dan Medis (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2.400-2483,5 MHz dan 5725-5850 MHz tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN komersial memasuki tahapan serius. Kemudian tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spektrum tersebar (SS) pada pita ISM, terlisensi frekuensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate > 1 Mbps.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar